Sabtu, 28 Mei 2016

5 Ketakutan Para Penulis pemula



Ragu untuk menulis karena takut?
Akhirnya kita tak pernah menyelesaikan tulisan kita karena ketakutan yang belum tentu terjadi. Ya, rasa takut yang sebenarnya belum tentu terjadi membuat manusia sulit melangkah. Ketakutan dan keraguan untuk menulis mungkin sering dialami khususnya para penulis pemula.
Namun, jika ketakutan ini tidak diatasi maka tak mungkin ada sebuah karya yang bisa diselesaikan oleh penulis. Jadi penulis harus menyingkirkan ketakutannya. Apa saja ketakuta para penulis pemula sehingga menyebabkan mereka takut untuk melangkah
1. Takut tulisannya dikritik
  Malu dan takut mempublikasikan tulisan kita karena takut dikritik adalah hal yang harus kita hindari. Jika kita menulis hal yang positif sesuai dengan norma maka tak usah takut akan kritikan. Jika masih juga dikritik berarti mereka membaca tulisan kita. Kita hadapi dan berikan alasan yang jelas dan sopan maksud dari tulisan kita. Tidak semua kritik itu negatif. Kritik kadang membuat penulis untuk bangkit dan memperbaiki kesalahannya
2. Takut ditolak
  Hal ini mungkin pernah dialami oleh para penulis pemula. Mereka takut tulisannya ditolak. Sudah berkorban waktu dan tenaga untuk menulis namun setelah dikirim tulisannya ternyata ditolak oleh salah satu penerbit. Ketakutan ini bisa menyebabkan peulis tak produktif. Maka buang jauh ketakutan ini selalu yakin bahwa jika satu penerbit menolak bukan berarti karya kita jelek. Tapi bisa kita kirimkan ke penerbit lain, atau perbaiki menjadi tulisan yang lebih baik lagi.
3. Takut tidak disukai pembaca
  Ini adalah ketakutan yang lucu karena penulis sudah merasa takut tulisannya tidak disukai pembaca padahal belum menulis. Karena kita tidak pernah tahu tulisan kita disukai atau tidak jika belum pernah mempublikasikannya. Selalu tanamkan dalam diri bahwa tidak semua orang memiliki pandangandan pemikran yang sama. Jika seorang dua orang tidak menyukai tulisan kita maka selalu berpikir positif bahwa mungkin masih banyak yang lain justru membutuhkan tulisan kita. Selama kita menulis hal positif dan memberi manfaat.
4. Takut tidak laku
    Menulis bukan seperti menjual makanan yang hari ini buat hari ini laku laris manis. Ketika menulis maka menulislah dari hati. Sehingga tak ada niat untuk mencari keuntungan finansial semata.
5. Takut dikejar deadline
    Penulis takut deadline?
    Gimana ya?
    Karena ini konsekuensi dari penulis. Deadline adalah tantangan bagi penulis yang harus ditaklukan. Karena dengan deadline penulis akan lebih  disiplin untuk menyelesaikan tulisannya secara on time.
 Siap jadi penulis?
 Singkirkan ketakutan penulis!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar