Penulis yang sudah jatuh hati
pada dunia menulis akan mampu menulis sebuah cerita fiksi yang mengagumkan
walaupun sebenarnya dia adalah seorang ilmuwan. Begitu pula sebaliknya penulis
nonfiksi banyak yang mampu menghasilkan sebuah novel keren.
Ketika penulis menekuni salah
satu bentuk tulisan, maka dia akan menemukan kekurang dan kelebihan dalam hal
tersebut. Sehingga penulis akan memahami secara mendalam bentuk tulisan
tersebut. Namun, tidak ada salahnya jika
penulis mulai mencoba bentuk tulisan lain. Hal ini sebagai tantangan tersendiri
bagi penulis. Seperti seorang tokoh filsafat bernama Jean Paul Sartre yang
mampu memenangkan nobel sastra atas karya novel yang dia tulis.
Lalu
bagaimana penulis nonfiksi mahir menjadi penulis fiksi ataupun sebaliknya?
1. Memiliki
niat dan ketekunan
Jika sudah memiliki niat yang bulat
disertai ketekunan seorang ahli filsafat akan mampu menulis novel keren.
Begitupun sebaliknya seorang penulis fiksi yang memiliki imajinasi tinggi akan
mencari referensi data, sumber akurat dan semua hal yang mendukung ide untuk
membuat jurnal ilmiah. Niat dan ketekunan inilah yang mampu mematahkan ketidakmungkinan.
2. Menulis
nonfiksi
Mulailah berlatih untuk membuat tulisan
yang efektif dan tidak mengandung kiasan. Namun kalimat yang jelas, lugas
mengungkapkan satu ide tepat pada satu tujuan penulisan. Hindari menggunakan kata
atau kalimat yang sering digunakan dalam bacaan sastra. Belajarlah untuk
menyampaikan ide dalam tulisan secara sistematis, analisis dan jelas.
3. Menulis
fiksi
Mulailah belajar untuk berimajinasi dan
berlatih untuk lebih kreatif ketika menulis fiksi. Karena hal inilah yang
dibutuhkan penulis fiksi untuk menghidupkan suatu adegan. Imajinasi yang tinggi
dibutuhkan oleh penulis fiksi untuk menghipnotis pembaca pada jalan ceritanya.
4. Menyesuaikan
referensi bacaan penulis
Membaca adalah modal para penulis. Dalam
hal ini penulis harus menyesuaikan referensi bacaannya. Jika penulis ingin
menulis fiksi maka carilah buku bagaimana menulis fiksi dan terjun langsung dengan membaca buku fiksi
seperti novel, cerpen atau cerbung. Begitupula sebaliknya ketika kita akan
menulis tentang nonfiksi. Referensi bacaan inilah yang akan membantu para
penulis dalam proses menyusun tulisannya
5. Terus
berlatih
Tak ada kesuksesan tanpa kerja keras dan
proses juga kesabaran. Untuk menjadi seorang yang mahir menulis fiksi dan
nonfiksi tak ada cara jitu selain berlatih dan terus berlatih
Selamat menulis!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar