“Jangankan menulis buku
menulis status saja bingung apa yang harus ditulis”
Nah,
ungkapan tersebut mungkin pernah kita dengar atau mungkin kita sendiri yang ungkapkan.
Sama halnya dengan profesi lainnya, mereka bisa karena terbiasa. Seorang sopir
mahir menyetir bahkan mampu mengantarkan kita ke tempat tujuan yang jauh sekalipun.
Awalnya mereka tak bisa menyetir namun karena terus diasah dan terbiasa setiap
hari akhirnya menjadi sopir yang mahir.
Begitu
pula dengan penulis. Tak mungkin menjadi penulis hebat jika tidak diawali
dengan membiasakan menulis. Karena dari pembiasaan itulah penulis akan semakin
mengasah kemampuannya. Penulis akan terus belajar bagaimana tulisannya
berkualitas. Apa sih rahasianya agar bisa menulis? Ya, membiasakan menulis agar
tulisan kita menjadi lebih baik.
Pembiasaan
inilah yang kadang membuat seseorang sulit melakukannya. Tapi mau tidak mau
jika ingin menjadi penulis hebat maka harus membiasakan menulis. Berikut adalah
5 cara membiasakan menulis
1. Memiliki
jadwal menulis
Memiliki jadwal dan komitmen untuk
mematuhinya adalah langkah awal membiasakan menulis. Luangkan waktu menulis minimal
1 jam sehari.
2. Menulis
tema yang kita kuasai
Menulislah topik yang kita kuasai.
Karena hal tersebut akan memudahkan kita dalam proses menulisnya.
3. Menulis
dengan gaya sendiri
Setiap penulis memilki gaya menulis
tersendiri. Mungkin kita menyukai salah satu gaya penulis favorit kita. Namun
ketika kita menulis jadilah diri sendiri. Tidak mengikuti gaya mereka.
4. Manfaatkan
tekhnologi
Saat ini tak butuh alasan untuk “tidak
mengerti” karena perkembangan tekhnologi memudahkan mencari apa yang kita
butuhkan. Termasuk dalam hal belajar menulis. Internet menyediakan beragam
materi seputar kepenulisan. Banyak juga training menulis via online. Sehingga
dimanapun dan kapanpun penulis pemula dapat belajar dengan mudah.
5. Membiasakan
membaca untuk menulis
Membiasakan membaca adalah wajib
dilakukan oleh penulis. Membaca akan memberikan banyak ide, kosa kata dan
pengetahuan bagi penulis. Sehingga penulis memiliki segudang kata untuk
dituangkan dalam tulisannya.
6. Jangan
turuti “mood”
Bete, malas, ga mood adalah penyakit
yang dapat membunuh semangat menulis kita. Maka ketika perasaan itu datang maka
segera paksakan untuk menulis. Atau lakukan cara lain agar semangat menulis
tumbuh kembali
Dari pembiasaan menulis
status positif tidak menutup kemungkinan bisa manjadi sebuah buku yang
menginspirasi.
Selamat menulis!
Mohon izin untuk ku masukan ke blog ya :)
BalasHapusBisa mampir ke blog saya http://perihalkamu.wordpress.com
Hapus